“The Dark Side of the Moon” judul ini dilekatkan pada album group band legendaris Pink Floyd keluaran tahun 1975 dan hingga kini selalu berada di deretan teratas sepanjang sejarah musik keluaran majalah Billboard sebagai salah satu referensi panduan musik global.
Apabila para penggemar musik dari generasi ke generasi terpukau oleh lagu-lagu dalam album bercorak rock-psychedelic karya musisi Pink Flod adalah suatu hal yang wajar, maka akan halnya dengan pilihan judul “The Dark Side of the Moon” pada album tersebut pun sesungguhnya pernah membangkitkan rasa tertarik yang tinggi bagi kalangan ilmuwan sejak zaman Galileo dahulu kala.
Dalam faktanya tidak ada dalam realita bahwa separuh sisi bulan adalah gelap gulita; berhubung sesungguhnya seluruh permukaan bulan adalah terang belaka diterangi sinar matahari dalam kurun periode selama satu bulan masa edar bulan. Pada ketika bulan perioda awal ---dimana bulan sedang berposisi diantara bumi dengan matahari dan manusia di bumi akan silau memandang bulan--- sebenarnya sisi yang seolah gelap gulita jika terpandang dari bumi justru tengah terang benderang disinari matahari.
Mengapa manusia hanya melihat hanya separuh sisi saja dari bulan ?
Jawaban ilmuwan untuk ini adalah dalam kondisi gaya tarik-menarik antara bumi dengan bulan sebagai satelit bumi, maka seperti halnya bulan yang membuat naiknya permukaan laut dalam periode bulan purnama, maka sesungguhnya gaya gravitasi planet bumi ---yang besarnya 81 kali lebih besar dari pada kekuatan gravitasi bulan--- pun menyebabkan tarikan gaya yang lebih kuat pada permukaan bulan yang berupa daratan semata dan hasilnya membuat terjadinya sedikit deformasi pada permukaan bulan, yang pada gilirannya akan memperlambat gerak rotasi bulan pada sumbu tegaknya. Dan selama periode evolusi planet dan satelit ini guna memdapatkan kesimbangan gaya tarik-menarik antar keduanya, maka terjadilah fenomena yang dinamakan “connected rotation”: bulan menyesuaikan gerak rotasi untuk menyelesaikan satu rotasi perputaran terhadap sumbu tegaknya sama waktunya dengan waktu bulan untuk menyelesaikan satu kali gerakan bulan mengorbit planet bumi. Hingga hasilnya separuh wajah bulan yang sama selalu menghadap bumi dan sisa separuh wajah bulan lainnya laksana : “The Dark Side of the Moon” !
Sejak zaman dahulu kala pula manusia pada masa silam sering kali berfantasi liar mereka-reka perihal ada macam misteri apakah yang terdapat pada sisi gelap bulan ? Dan manusia memang baru bisa memperoleh gambaran pemandangan sesungguhnya dari kondisi permukaan bulan pada saat pesawat antariksa Rusia Lunik 3 berhasil memotretnya dalam misi penerbangan tahun 1959. Pada masa dalam situasi perang dingin Amerika -vs- Rusia sekitar tahun 1960-an yang juga muncul pula dalam persaingan untuk mendaratkan manusia pertama di bulan, maka ternyata Amerika yang kemudian mengungguli Rusia dengan keberhasilan Neil Armstrong selaku awak pesawat antariksa Apolo 11 mendarat di bulan pada tgl 20 Juli 1969, dan sebelumnya awak astronot Apolo 8 pada tahun 1968 adalah sosok manusia yang pertama kali dengan mata kepala sendiri mengamati permukaan bulan pada separuh bagian : “The Dark Side of the Moon”.
Sains
|
This entry was posted on 08.43 and is filed under
Sains
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
0 komentar: